Tahukah anda, jika ulat tertelan, apa yg terjadi didalam lambung?

Banyak di antara kita yang tanpa sengaja menelan binatang kecil yang menyelip dalam makanan yang kita makan. Hal ini biasanya sering dijumpai saat memakan buah-buahan.
Anda tidak perlu khawatir jika tidak sengaja menelan binatang kecil, terutama dalam jumlah sedikit, karena dalam sistem pencernaan kita mempunyai sistem pertahan yang baik, salah satunya yaitu asam lambung.

Didalam lambung, asam lambung akan membunuh bibit penyakit dan dihancurkan bersama dengan makanan. Demikian dilansir dari klik dokter.
Selain itu, binatang yang tidak sengaja tertelan biasanya telah terlebih dahulu mati ketika terkena asam lambung karena tingkat keasamannya yang tinggi.

Telah banyak kasus serupa yang terjadi, diantaranya binatang yang sering ikut termakan atau tidak sengaja tertelan yaitu:

1. Kutu daun
Kutu daun berwarna hijau seperti daun atau hitam dan berukuran kecil yang dapat menyusup ke sayuran, terutama bayam, brokoli, dan kubis.

2. Tungau
Serangga ini berwarna putih dan berukuran kecil yang umumnya hidup dalam biji gandum dan biji-bijian lain. Namun, penyimpanan gandum yang telah terkontaminasi tungau dapat menyebabkan reaksi alergi seperti tungau debu umumnya di rumah.

3. Belatung
Makhluk kecil tersebut dapat ditemukan dalam makanan kalengan seperti jamur kalengan, tomat kaleng, pasta tomat, dan saus pizza. Pada kemasan jamur kalengan setidaknya ada 20 belatung di dalamnya untuk setiap 100 gram jamur yang dikeringkan. Sedangkan pada produk tomat yang dikemas ada sekitar 1 sampai 5 belatung untuk setiap 500 gramnya.

4. Lalat Buah
Lalat buah yang telah masuk ke dalam buah yang Anda beli, tidak akan hilang dengan dicuci dengan air. Jika Anda minum sekaleng jus jeruk, setidaknya ada lima lalat buah yang terkandung dalam setiap cangkir atau 8 ons jus. Makan segenggam kismis juga dapat membuat Anda makan sebanyak 35 telur lalat buah.

5. Ulat jagung
Jagung merupakan tanaman yang sangat sulit untuk tumbuh secara organik karena sangat rentan terhadap serangan hama. Tetapi pada kebanyakan kasus, mudah untuk menghindari makan ulat jagung yang bersembunyi di tongkol jagung dengan memotong-motong jagung dan merebusnya.

Namun, jagung manis kalengan tidak akan bebas dari larva ulat jagung dan hal ini diizinkan untuk tetap dikonsumsi oleh FDA.

6. Kumbang kacang
Satu kaleng kacang polong hitam mungkin juga berisi rata-rata lima atau lebih larva kumbang kacang, yang akan tumbuh menjadi kumbang berwarna coklat tua seperti kacang polong.

7. Ulat
Ulat terkadang akan menyerang sayuran seperti bayam, dan tidak mudah untuk memasak sayur bayam yang bebas dari ulat. Namun serangga tersebut tidak berbahaya jika ikut termakan bersama sayur bayam Anda.

Jika Anda tidak ingin melibatkan lebih banyak serangga dalam makanan Anda, kurangilah makan makanan olahan yang dikemas dalam kaleng.

Anda dapat memilih produk sayuran dan buah-buahan yang dapat dicuci untuk meminimalisir serangga. Produk kemasan biasanya tidak memperhatikan detil-detil kecil selama proses produksinya.

Namun pada beberapa kasus terdapat kejadian Alergi yang timbul setelah tidak sengaja tertelan binatang, oleh karena itu segeralah memeriksakan diri ke dokter terdekat jika Anda mengalami reaksi Alergi (gatal-gatal, pusing, mual,dll) agar dapat dilakukan penanganan segera.

Sumber : www.yangunik.com

Cara Cerdas Memilih Prosesor Perangkat Android

Apa hal utama yang menjadi pertimbangan kamu ketika membeli smartphone Android? Ada yang menjawab bujet, performa, desain, namun ada pula yang memberi alasan lebih spesifik, yaitu jumlah core prosesor.

Tidak ada yang salah dengan pernyataan "core lebih banyak, performa lebih cepat". Namun, hal ini tak selalu benar. Melalui artikel ini, kamu bisa mengetahui, faktor apa saja yang memengaruhi performa prosesor pada smartphone.

1. Manfaat prosesor multi-core

Jumlah prosesor sejatinya lebih berpengaruh terhadap performa smartphone dalam membuka banyak aplikasi sekaligus dalam satu waktu. Jadi, jika kamu jarang membuka banyak aplikasi bersamaan, jumlah core mungkin tak banyak membantu.

2. Tidak semua aplikasi Android mendukung prosesor multi-core

Namun, rata-rata aplikasi besar, terutama game, memang sudah dapat mengambil keuntungan dari banyaknya jumlah core pada sebuah prosesor. Inilah alasan mengapa NVIDIA pernah membuat Tegra 3+ pada HTC One+ yang memiliki 4+1 core prosesor.
Saat menjalankan aplikasi berat, empat core yang akan bekerja. Namun saat menjalankan aplikasi komputasi ringan, hanya satu prosesor yang akan bekerja.

3. Multi-core = lebih boros daya

Jangan hanya fokus pada sisi positif yang dihasilkan dari prosesor multi-core. Kamu juga perlu mengetahui, lebih banyak jumlah core prosesor, lebih boros konsumsi daya yang dibutuhkannya. Jadi, smartphone dengan jumlah core prosesor lebih banyak biasanya lebih cepat kehabisan baterai.

4. Jumlah core bukan satu-satunya faktor

Jika kamu hanya melihat dan termakan “rayuan” iklan smartphone yang menjual jumlah core, kamu harus segera mengganti pola pikir kamu. Fitur, spesifikasi teknis, dan kecepatan prosesor adalah hal penting lainnya yang harus diperhatikan di samping jumlah core prosesor.

5. Dual-core mengalahkan quad-core?

Hal ini bisa saja terjadi dan memang sudah terjadi. Contoh paling mudah yaitu Intel Atom Z2560 (dual-core 1,6 GHz) bisa melebihi performa MediaTek MT6582 (quad-core 1,3 Ghz) pada benchmark AnTuTu dan benchmark lainnya. Ini dikarenakan ada teknologi tertentu yang dimiliki serta kecepatan prosesor yang lebih tinggi.

6. Quad-core premium vs quad-core ekonomis

Tahun 2013 dan 2014 ini bisa dikatakan sebagai tahun kesuksesan salah satu produsen chipset prosesor asal Taiwan, MediaTek. Pasalnya, MediaTek menawarkan prosesor quad-core yang ekonomis. Berbeda dengan chipset Qualcomm dan Exynos yang lebih identik dengan prosesor quad-core premium. Maka dari itu, performa kedua chipset ini lebih baik dibanding MediaTek.

7. Lalu, chipset apa yang cocok untuk saya?

Tahun 2014 ini, ada lima jenis chipset prosesor yang bisa kamu pilih, yaitu Qualcomm Snapdragon, MediaTek, Exynos, Intel Atom, dan NVIDIA Tegra. Jika bujet bukan sebuah halangan, pastikan kamu memilih prosesor dengan chipset Qualcomm atau Exynos. Keduanya memiliki performa komputasi lebih baik dari chipset lainnya. Untuk kamu yang sensitive terhadap bujet, pilihan jatuh pada Intel Atom dan MediaTek.

Intel Atom saat ini masih mengandalkan prosesor dual-core, namun performanya bisa selevel dengan prosesor quad-core. Sementara MediaTek menawarkan prosesor quad-core dengan variasi produk sangat banyak dan murah.

Sebagai gambaran, berikut adalah urutan chipset prosesor multi-core Android dari yang tercepat hingga terendah tahun 2014 ini berdasarkan benchmark AnTuTu v4.5.3

Sumber : jalantikus.com

Cara Cerdas Memilih Prosesor Perangkat Android

Apa hal utama yang menjadi pertimbangan kamu ketika membeli smartphone Android? Ada yang menjawab bujet, performa, desain, namun ada pula yang memberi alasan lebih spesifik, yaitu jumlah core prosesor.

Tidak ada yang salah dengan pernyataan "core lebih banyak, performa lebih cepat". Namun, hal ini tak selalu benar. Melalui artikel ini, kamu bisa mengetahui, faktor apa saja yang memengaruhi performa prosesor pada smartphone.

1. Manfaat prosesor multi-core

Jumlah prosesor sejatinya lebih berpengaruh terhadap performa smartphone dalam membuka banyak aplikasi sekaligus dalam satu waktu. Jadi, jika kamu jarang membuka banyak aplikasi bersamaan, jumlah core mungkin tak banyak membantu.

2. Tidak semua aplikasi Android mendukung prosesor multi-core

Namun, rata-rata aplikasi besar, terutama game, memang sudah dapat mengambil keuntungan dari banyaknya jumlah core pada sebuah prosesor. Inilah alasan mengapa NVIDIA pernah membuat Tegra 3+ pada HTC One+ yang memiliki 4+1 core prosesor.
Saat menjalankan aplikasi berat, empat core yang akan bekerja. Namun saat menjalankan aplikasi komputasi ringan, hanya satu prosesor yang akan bekerja.

3. Multi-core = lebih boros daya

Jangan hanya fokus pada sisi positif yang dihasilkan dari prosesor multi-core. Kamu juga perlu mengetahui, lebih banyak jumlah core prosesor, lebih boros konsumsi daya yang dibutuhkannya. Jadi, smartphone dengan jumlah core prosesor lebih banyak biasanya lebih cepat kehabisan baterai.

4. Jumlah core bukan satu-satunya faktor

Jika kamu hanya melihat dan termakan “rayuan” iklan smartphone yang menjual jumlah core, kamu harus segera mengganti pola pikir kamu. Fitur, spesifikasi teknis, dan kecepatan prosesor adalah hal penting lainnya yang harus diperhatikan di samping jumlah core prosesor.

5. Dual-core mengalahkan quad-core?

Hal ini bisa saja terjadi dan memang sudah terjadi. Contoh paling mudah yaitu Intel Atom Z2560 (dual-core 1,6 GHz) bisa melebihi performa MediaTek MT6582 (quad-core 1,3 Ghz) pada benchmark AnTuTu dan benchmark lainnya. Ini dikarenakan ada teknologi tertentu yang dimiliki serta kecepatan prosesor yang lebih tinggi.

6. Quad-core premium vs quad-core ekonomis

Tahun 2013 dan 2014 ini bisa dikatakan sebagai tahun kesuksesan salah satu produsen chipset prosesor asal Taiwan, MediaTek. Pasalnya, MediaTek menawarkan prosesor quad-core yang ekonomis. Berbeda dengan chipset Qualcomm dan Exynos yang lebih identik dengan prosesor quad-core premium. Maka dari itu, performa kedua chipset ini lebih baik dibanding MediaTek.

7. Lalu, chipset apa yang cocok untuk saya?

Tahun 2014 ini, ada lima jenis chipset prosesor yang bisa kamu pilih, yaitu Qualcomm Snapdragon, MediaTek, Exynos, Intel Atom, dan NVIDIA Tegra. Jika bujet bukan sebuah halangan, pastikan kamu memilih prosesor dengan chipset Qualcomm atau Exynos. Keduanya memiliki performa komputasi lebih baik dari chipset lainnya. Untuk kamu yang sensitive terhadap bujet, pilihan jatuh pada Intel Atom dan MediaTek.

Intel Atom saat ini masih mengandalkan prosesor dual-core, namun performanya bisa selevel dengan prosesor quad-core. Sementara MediaTek menawarkan prosesor quad-core dengan variasi produk sangat banyak dan murah.

Sebagai gambaran, berikut adalah urutan chipset prosesor multi-core Android dari yang tercepat hingga terendah tahun 2014 ini berdasarkan benchmark AnTuTu v4.5.3

Sumber : jalantikus.com

Tahukah Anda, Smartphone Xperia Sony Pertama Tak Gunakan Android

TOKYO - Platform Android diketahui digunakan oleh banyak smartphone belakangan ini, termasuk Sony. Namun tahukah Anda, smartphone Xperia Sony pertama ternyata bukan berbasis Android.
Smartphone Xperia pertama diumumkan dan dirilis pada 2008, saat Sony masih joint venture dengan Ericsson. Itulah sebabnya, nama smartphone-nya Sony Ericsson Xperia X1.

Sony Ericsson Xperia X1 berjalan pada Windows Professional 6.1, dan menjadi perangkat high-end, bersaing dengan smartphone seperti HTC Touch Pro, iPhone 3G, BlackBerry dan Nokia Symbian, Seperti diberitakan laman Phone Arena , Sabtu (5/3/2016).

Menariknya, smartphone pertama Android, T-Mobile G1 justru muncul sebulan setelah Xperia X1. Sekadar informasi, Xperia X1 memiliki bentang layar 3 inci beresolusi 480 x 800 piksel.

Ponsel ini memiliki keyboard slide out QWERTY. Setelah Xperia X1, pada 2009 Sony Ericsson mengumumkan Xperia X2, ponsel yang berbasis Windows Mobile Professional 6.2.

Sumber : m.okezone.com