Canon EOS 1100D punya desain yang mirip
seperti pendahulunya, dengan ciri ukuran kompak dan material bodi yang
terbuat dari plastik. Kamera ini hadir dengan sensor CMOS APS-C
beresolusi 12 MP, telah didukung oleh prosesor Digic IV untuk mendukung
fitur andalan yaitu kemampuan merekam video High Definition 1280 x 720 dengan 25 / 30 fps. Untuk mendukung kenyamanan dalam multimedia, Canon juga menyertakan HDMI port di kamera ini.
Meski ditujukan sebagai kamera termurah
dan tidak secanggih kamera lain yang lebih mahal, tapi EOS 1100D sudah
memiliki fitur dasar yang sangat mencukupi untuk ukuran kamera DSLR,
seperti dipakainya 9 titik AF, kemampuan ISO hingga ISO 6400 dan
kemampuan burst secepat 3 frame per detik. Tapi dari
fitur-fitur yang dimilikinya, yang paling istimewa adalah dipakainya
modul metering baru yang pertama diperkenalkan di EOS 7D dan EOS 60D
yaitu 63-zone iFCL sensor, yang artinya Intelligent Focus, Color, and Luminance metering.
Dengan harga jualnya yang cukup ekonomis
(6 jutaan plus lensa kit 18-55mm IS mark II), Canon tentu melakukan
beberapa ‘penghematan’ dalam produksi EOS 1100D ini. Salah satu
caranyanya adalah dengan digunakannya layar LCD 2,7 inci dengan resolusi
230 ribu piksel saja. Namun satu hal yang agak disayangkan, seperti
yang dilakukan Canon pada 1000D dulu, Canon tetap meniadakan fitur ’spot metering’ pada EOS 1100D ini meski hal itu kami yakin bukan termasuk sebuah langkah penghematan.
Sumber : kamera gue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar