Sebelumnya ingat lagi mengenai
Nikon D5000. Kamera DSLR 12 MP ini sebenarnya sudah sangat baik sebagai
DSLR pemula dengan kemampuan HD movie 720p dan telah dilengkapi dengan
11 titik AF. Kita tentu ingat kalau D5000 saat itu merupakan andalan
Nikon selain D90 dan D3000. Kini saat D90 sudah digantikan oleh D7000
dan D3000 diteruskan oleh D3100, maka membuat penerus D5000 menjadi hal
yang perlu bagi Nikon. Bila sensor D5000 saat itu persis sama seperti
sensor dari D90, kini sensor D5100 juga memakai sensor yang sama seperti
D7000 dengan resolusi 16 MP. Jadilah D5100 ini sebagai produk
tengah-tengah antara kamera pemula D3100 dan kamera semi-pro D7000.
Selain sensornya yang kini memakai
sensor CMOS 16 MP, tidak banyak perubahan lain yang dilakukan Nikon kali
ini. D5100 masih memiliki modul AF 11 titik dan modul metering 420
segmen, bahkan masih tidak memiliki motor fokus di dalam bodi (yang
menandakan bahwa D5100 adalah masih tergolong DSLR kelas pemula). Kabar
baiknya tentu adalah layar lipatnya yang kini dilipat ke samping,
bukannya ke bawah. Hal ini akan memudahkan saat kamera diletakkan di
atas tripod. Sebagai kamera yang kelasnya sama, D5100 dan D3100
sama-sama berbalut bodi plastik, dengan viewfinder cermin biasa (bukan
prisma) dan tanpa LCD kecil di bagian atas layaknya D90 atau D7000.
Nikon D5100 juga bisa dibeli hanya bodi saja atau lengkap dengan lensa
kit 18-55mm VR.
Berikut fitur dan spesifikasi dari Nikon D5100 :
- sensor CMOS DX 16 MP (crop factor 1.5x)
- ISO normal 100-6400 (bisa dinaikkan ke ISO 25600)
- burst 4 fps
- full HD movie 1080p, 30 fps, AVCHD H.264
- auto fokus saat merekam video
- LCD vari angle 3 inci resolusi 921 ribu piksel
- finder cov. 95% dengan perbesaran 0,78x
- flash sync 1/200 detik
- 11 titik AF
- 420 piksel RGB
- Quiet shutter mode
- bracketing dan in camera HDR (tidak ada di D3100)
- Expeed 2 (14 bit)
- 8 juta bodi saja atau 9 jutaan dengan kit AF-S 18-55mm VR
Yang baru di D5100 adalah tuas Live View yang berada di samping mode dial dan penambahan fitur Night Vision.
Fitur ini sama dengan menaikkan ISO ke angka 102400 sehingga bisa
menangkap cahaya yang sangat redup sekalipun. Asyiknya lagi, fitur ini
juga bisa digunakan saat merekam video, meski seperti apa hasilnya kami
pun belum mengetahui. Terdapat juga tombol langsung untuk merekam video
(berwarna merah) yang terletak di dekat ON-OFF kamera, berdampingan
dengan tombol Ev dan tombol INFO.
Penempatan engsel untuk layar putar
di samping kiri juga membawa konsekuensi tersendiri. Nikon yang selama
ini selalu meletakkan tombol berderet di sebelah kiri di samping layar
LCD, kali ini harus berpikir keras menempatkan tombol itu di tempat
lain. Jadilah tombol MENU dan INFO pindah ke bagian atas, sementara
tombol PLAYBACK, ZOOM IN dan ZOOM OUT pindah ke bagian sisi kanan. Bagi
yang biasa memakai kamera DSLR Nikon pasti akan merasa aneh saat pertama
memakai D5100 karena banyaknya perubahan tata letak tombol. Tapi
bagaimanapun Nikon tetap melakukan reposisi tombol dengan apik, tidak
terkesan ‘berantakan’ dan masih mudah dijangkau oleh jempol kanan kita
(kecuali tombol MENU yang perlu memakai jempol kiri).
Kehadiran D5100 memang akhirnya menjawab
keraguan apakah Nikon akan meneruskan seri D5000 atau tidak. Ditujukan
lebih kepada penikmat video dengan layar lipatnya, D5100 secara umum
masih mirip dengan D3100 meski secara sensor sama dengan D7000. Jadi
pilihan di kelas DX akan lebih beragam, mulai dari yang paling basic seperti D3100, advanced amateur
seperti D5100 atau yang semi profesional seperti D7000. Bahkan kami
masih menantikan kepastian hadirnya D400 sebagai kamera profesional di
kelas DX, bila Nikon jadi meneruskan legenda seri D tiga digit
(D100-D200-D300).
Sumber : Kamera gue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar