Kunci Mengenali Keaslian Tas Bermerek


Tas birkin dari Hermes


Tawaran menggoda untuk membeli tas branded seperti Gucci, Hermes, Louis Vuitton atau Chanel, bisa datang darimana saja. Mulai dari teman, Facebook hingga Twitter.

Keaslian pun diklaim, tapi faktanya siapa yang tahu. Dengan harapan besar tas impian segera berada dalam dekapan, banyak yang langsung percaya dan tak memeriksa keasliannya.

Jangan sampai Anda sudah ke luar uang jutaan rupiah, tapi mendapatkan barang palsu. Lia Candrasari, kolektor tas bermerek, mengungkapkan hal utama yang harus diperhatikan untuk mengetahui keaslian tas bermerek. “Hal yang sangat terlihat adalah kerapian jahitan dan benang yang digunakan.

Pada tas orisinal, jahitan berbelok akan dinilai sebagai defected product, sehingga tidak akan dilempar ke pasaran,” ujar Lia, saat ditemui di Jakarta. Ia mengatakan, para pencinta tas memiliki rumusan tersendiri. Seperti pada jenis-jenis tas monogram yang tidak menggunakan material kulit, Louis Vuitton, Goyard maupun Gucci. Goyard misalnya, pada tas non orisinalnya, bintik- bintik yang seharusnya terlihat karena monogram tersebut dilukis oleh para artisan Goyard akan terlihat samar.

Sementara, pada Louis Vuitton palsu, motif monogramnya justru terlihat sangat jelas dan tingkat cemerlangnya berbeda.

Pada Hermes yang konon versi palsunya saja bisa dijual belasan atau puluhan juta, Lia biasa memerhatikan bagian jahitan yang biasanya tidak lurus.

Pada versi palsu, jahitan memiliki posisi sedikit serong dan berjajar. Lalu untuk tas Chanel, meskipun tiruannya dibuat dengan kulit asli, teknik pembuatannya cukup rapi dan disertai sistem kode tas. Namun, tak ada yang mampu mengalahkan kualitas kulit Chanel. Apalagi untuk jenis kulit-kulit tertentu, seperti caviar.

“Terlalu rumit bagi produsen barang palsu untuk mengetahui resep rahasia pengolahan kulitnya. Prinsip saya, semakin berkualitas sebuah tas dan label, pasti semakin sulit untuk membuat tiruannya,” ujar Lia.


¤SumbeR¤

Tidak ada komentar:

Posting Komentar