10.000 Spesies Bakteri Hidup di Tubuh Manusia




PARA ilmuwan ahli bakteri mengklaim bahwa di dalam maupun di permukaan tubuh manusia terdapat 10.000 jenis bakteri. Itu berarti seluruh celah dan sudut tubuh kita ditutupi oleh bakteri.

Penelitian terbaru di Washington University School of Medicine di St Louis, Missouri, Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa orang sehat memiliki ribuan variasi bakteri yang hidup di hidung, kulit, dan dalam usus mereka.

Banyak dari bakteri atau mikroba tersebut yang bekerja untuk membuat kita tetap sehat, seperti dilansir Dailymail. Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Nature and Public Library of Science ini juga menunjukkan rendahnya tingkat bakteri berbahaya di tubuh yang bisa menyebabkan infeksi atau penyakit tertentu. Ketika seseorang sedang sehat, kuman jahat tersebut tidak menyebabkan penyakit, mereka hanya hidup berdampingan dengan mikroba lain dalam tubuh.

Tapi peneliti juga menyelidiki mengapa beberapa bakteri tiba-tiba bisa berubah mematikan dengan cara memetakan bakteri dan lokasi tempat dia hidup di tubuh kita. “Tidak mungkin memahami hubungan antara kesehatan manusia dan penyakit tanpa meneliti mikroorganisme di tubuh kita.

Mengetahui mikroba mana yang hidup di tubuh orang sehat memungkinkan kita menyelidiki apa yang menjadi penyebab penyakit yang disebabkan oleh mikroba, seperti penyakit Crohn’s dan obesitas. Kami jadi tahu patogen apa yang berbahaya, menyebabkan penyakit, bahkan mengancam jiwa,” kata salah satu peneliti utama proyek ini, Dr. George Weinstock.

Penelitian yang merupakan bagian dari Human Microbiome Project milik pemerintah AS ini menggunakan sampel dari 242 orang dewasa yang sehat. “Tubuh kita adalah bagian dari dunia mikroba. Anda menganggapnya seperti ekosistem yang kita huni. Ada hutan, hujan, dan lautan.

Lingkungan yang sangat berbeda kaya akan keanekaragaman komunitas organisme yang luar biasa,” lanjut Dr. Weinstock. Para ilmuwan menemukan komunitas unik mikroba yang berbeda di setiap lokasi tubuh, termasuk kulit, hidung, mulut, dan usus.

Menariknya, kuman yang hidup di gigi berbeda dengan yang ada di dalam air liur. Jenis dan jumlah bakteri paling banyak ditemukan hidup di permukaan kulit, mungkin hal itu disebabkan karena kulit lah yang paling sering terekspos dan berinteraksi dengan dunia luar.

Sebagai bagian dari proyek, peneliti mencari hubungan antara jenis tertentu bakteri dalam tubuh dan penyakit. Temuan menunjukkan bahwa anak- anak yang tiba-tiba menderita demam, tidak dapat dijelaskan membawa lebih banyak spesies virus dalam hidung dan darah mereka daripada anak yang tidak menderita demam.

Anak yang tak demam juga memiliki virus dalam tubuh mereka, namun jumlahnya lebih sedikit. Bayi prematur yang terjangkit penyakit pencernaan mengancam jiwa memiliki perbedaan kualitas dalam jumlah bakteri dalam kotoran mereka dibanding bayi prematur yang tak punya penyakit. “Masa depan penelitian microbiome sangat menarik.

Upaya besar-besaran ini akan membuka pintu pada banyak bidang kedokteran untuk meningkatkan pemahaman kita tentang kesehatan, pengobatan, dan pencegahan penyakit,” tutup Dr. Weinstock.



¤SumbeR¤

Tidak ada komentar:

Posting Komentar