Salah satu teknologi unggulan dalam konsep eSP (enhanced Smart Power) engine yang diusung Honda Vario Techno 125 PGM-FI adalah ACG starter. Starter elektrik baru ini tidak lagi membutuhkan dinamo starter konvensional untuk memutar kruk as dan menciptakan pembakaran awal.
Fungsinya digantikan oleh AC generator yang memiliki fungsi ganda. Sebagai starter sekaligus sebagai penghasil arus listrik untuk pengapian dan pengisian aki. Lalu apa keunggulannya?
"Karena tidak ada lagi dinamo starter dan mekanisme gigi starter maka suara kasar akibat gesekan antar komponen bisa dikurangi. Suaranya lebih halus dan minim getaran," buka Endro Sutarno, Technical Service Training Instructor, PT Astra Honda Motor (AHM).
Pada performa dan konsumsi bahan bakar juga berpengaruh. Komponen yang semakin ringkas membuat putaran mesin lebih ringan. Tenaganya lebih responsif dengan konsumsi bahan bakar yang lebih hemat. Teknologi yang sebelumnya hanya ada pada Honda PCX 125 ini, kini bisa diperoleh dengan harga yang sangat terjangkau.
Dengan komponen yang semakin sedikit harganya bisa ditekan. "Teknologi itu mahal saat awal pengembangannya. Setelah volume produksinya besar harganya bisa lebih terjangkau. Apalagi lebih dari 90 persen komponennya sudah buatan dalam negeri," ungkap Endro.
Hal ini tentunya sesuai dengan komitmen Honda yang akan terus memasarkan model-model berteknologi tekini dengan harga yang kompetitif!
Kini teknologi ini bisa diaplikasi pada skubek yang harganya lebih terjangkau. Pada ACG Starter tidak adalagi dinamo starter konvensional dan mekanisme gigi penggeraknya. "Karena tidak ada lagi dinamo starter dan mekanisme gigi starter maka suara kasar akibat gesekan antar komponen bisa dikurangi. Suaranya lebih halus dan minim getaran," buka Endro Sutarno, Technical Service Training Instructor, PT Astra Honda Motor (AHM).
Cara kerja ACG starter sebenarnya sama seperti prinsip kerja alternator pada umumnya. Cuma bedanya, pada awal menekan tombol starter, putaran magnet digunakan untuk menghidupkan mesin. Alternator pada Vario Techno 125 ini memiliki 12 kutub magnet permanen yang terdapat di fly wheel. Juga memiliki 18 kumparan yang memiliki kutub magnet remanen atau magnet tidak tetap. 18 kumparan ini dibagi menjadi 3 hall yang berbeda.
Ketika tombol starter ditekan, arus listik akan langsung mengalir menuju FET circuit di Electronic Contol Module (ECM) yang membagi arus listik yang masuk secara kombinasi ke 3 hall dalam kumparan tadi. "Tujuannya tercipta medan magnet yang saling tolak dan menarik untuk membuat flywheel bergerak," jelas pria ramah ini.
Ketika flywheel berputar, otomatis memutar kruk as dan membuat piston naik-turun menghidupkan mesin. Setelah mesin hidup, aliran listik ke kumparan diputus. Fungsinya kembali menjadi alternator yang menghasilkan arus listik untuk disimpan ke aki. "Motor ini sistem pengisiannya juga sudah tiga phase. Arusnya lebih stabil dan kecil kemungkinan akan tekor," jelas Endro sambil menunjukan aki Vario Techno 125 yang menggunakan spesifikasi 12 V–5 Ah.
Didukung Dekompresi dan Swing Back Agar lebih mudah menghidupkan mesin, ACG starter juga didukung dengan dua komponen lainnya. Yaitu dekompresi dan swing back. Dekompresi berfungsi untuk mengurangi atau membocorkan kompresi saat awal melakukan starter, efeknya proses menghidupkan mesin jadi lebih ringan. Pada Vario Techno 125 dekompresi diatur oleh mekanisme di noken as.
Sedang swing back adalah posisi kruk as yang berputar ke arah berlawanan sebelum starter diaktifkan. Gunanya untuk memberikan kesempatan pada piston mengambil ancang-ancang, sehingga mesin lebih mudah dihidupkan dengan daya lebih kecil.
¤SumbeR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar