Untuk menambah daya dorongan, biasanya produsen kendaraan menambahkan perangkat berupasupercharger atau turbocharger. Keduanya sama-sama merupakan sebuah sistem forced induction. Namun, supercharger dan turbocharger ternyata berbeda. Mungkin sebagian dari Otolovers masih bingung dengan kedua perangkat itu.
Kedua sistem ini memiliki keunggulan masing-masing sesuai dengan kebutuhan. Karena merupakan sebuah sistem forced induction, mengutip carwow, kedua perangkat inibertugas mengompresi aliran udara ke dalam mesin. Hasilnya, power pada kendaraan lebih besar.
Bahkan, kedua sistem ini bisa memberikan dorongan 50 persen lebih besar.
Namun perbedaan utama pada turbocharger dan supercharger terletak pada power supply. Sebuah turbocharger menggunakan aliran gas buang untuk energinya. Gas buang akan berjalan melalui turbin yang akan memutar kompresor. Turbin itu bisa berputar bahkan hingga 250.000 RPM.
Artinya, putaran turbin turbo itu hampir 30 kali lebih cepat daripada mesin kendaraan biasa. Turbin yang memproduksi dorongan tenaga tidak memerlukan waktu yang lama. Alhasil, turbo akan langsung membuat kendaraan langsung melesat.
Sementara itu, sumber daya supercharger adalah pada sebuah belt yang terhubung ke mesin. Supercharger akan mengompresi udara dari tekanan atmosfer dan menciptakan dorongan dengan menyuplai udara ke dalam mesin.
Supercharger dapat menghasilkan tenaga 46 persen lebih besar. Sebab, peningkatan asupan udara memungkinkan penggunaan bahan bakar yang lebih banyak juga dalam proses pembakaran. Jadi, perbedaan utama antara kedua perangkat ini adalah, supercharger mengambil daya dari crankshaft mesin sedangkan turbocharger memanfaatkan gas buang hasil pembakaran mesin.
Superchargers bisa berputar dengan kecepatan hingga 50.000 RPM. Sementara turbocharger tidakterhubung ke mesin sehingga dapat berputar lebih cepat, hingga 250.000 RPM. Turbocharger memiliki wastegate(sebuah perangkat yang mengatur tekanan di mana gas buang mengalir ke turbin dan membuka atau menutup ventilasi) sehingga bisa menekan emisi.
Sementara supercharger tidak memiliki wastegatesehingga asap akan keluar dari supercharger. Namun, dalam memutuskan perangkat mana yang lebih baik sebenarnya tergantung pada kendaraanitu sendiri. Supercharger mampu memberikan dorongan pada RPM rendah daripada turbocharger.Sementara turbocharger bekerja lebih baik pada putaran mesin tinggi.
Sumber : m.detik.com/oto/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar